Jumat, 13 April 2012

Kiat menjadi pebisnis property yang handal




Kunci utama menjadi seorang pebisnis properti adalah kepercayaan diri dan niat besar untuk maju. Selain dua modal utama ini, masih ada delapan langkah awal menuju kesuksesan di bidang properti.
Hermawan Wijaya dalam bukunya "77 Rahasia Cepat untung Bisnis Properti" mengatakan, delapan langkah awal tersebut terdiri dari:
1. Mencari "listing" 
Apa yang dimaksud dengan listing? Listing di sini adalah pemilik yang berniat menjual atau menyewakan propertinya, sekaligus orang yang hendak membeli properti dalam jangka waktu dekat. Listing dapat dimiliki dari relasi, teman, kerabat, iklan baris di koran, majalah, dan lainnya.
Tidak perlu memohon-mohon untuk mendapatkan listing, Anda bisa melakukannya lewat taktik penjualan yang halus. Demi menjaring klien, Anda bisa memanfaatkan kesempatan bertemu, berkenalan dan berteman untuk semua orang yang baru ditemui.
Setelah mendapatkan mereka, langkah selanjutnya adalah menawarkan kerjasama, misalnya apakah mereka mau menjual rumahnya lewat Anda. Jika harga terlalu tinggi, Anda dapat menawarkan untuk melakukan transaksi dua kali pembayaran.
Tanya kepada penjual, kapan mau digunakan uanganya. Dan jangan lupa, minta fotokopi sertifikat rumahnya dan pasang iklan mencari pembeli.
2. Melakukan promosi 
Untuk mencari pembeli Anda bisa memasang iklan lewat koran, majalah atau memanfaatkan mailing list. Promosi dari mulut ke mulut juga efektif dan memudahkan membentuk jaringan.
Dewasa ini, iklan properti di koran segera beralih ke internet melalui bermacam website. Anda dapat memanfaatkan kemudahan ini dengan menyajikan informasi menarik ditambah foto-foto pendukungnya.
3. Mendekati konsumen 
Melakukan pendekatan kepada calon konsumen setelah mendapat respon dari promosi yang sebelumnya telah Anda lakukan. Lakukan seoptimal mungkin, sehingga Anda tahu properti apa yang benar-benar tepat bagi calon pembeli. Gali sebanyak-banyaknya informasi, kemudian lihat buatlah daftar properti yang Anda punya dan carikan yang sekiranya tepat untuk mereka.
4. Mempelajari public relation 
Berbicara secara meyakinkan kepada client adalah keterampilan mutlak yang harus Anda miliki. Keterampilan ini menyangkut kemampuan sosial, interpersonal, komunikasi dan kepercayaan. Untuk itu, ada baiknya Anda mengambil beberapa ilmu dari bidang public relation, seperti meningkatkan kemampuan bicara, belajar teknik persuasif, mempelajari karakter orang, mempelajari hubungan antarmanusia, serta kemampuan menjual dan pemasaran.
5. Belajar kesekretariatan dan hukum 
Bisnis properti rawan terhadap beragam masalah, terutama legalitas sertifikat tanah. Pahami seluk beluk perizinannya, agar Anda tidak terperangkap dalam kasus-kasus tanah serta properti yang kerap bersengketa.
6. Memahami rencana tata ruang kota 
Rencana tata ruang kota sangat mempengaruhi harga jual tanah dan bangunan di wilayah bersangkutan. Sebaiknya Anda melakukan survei ke dinas tata kota suatu daerah untuk mengetahui pengembang wilayah, apakah akan dikembangkan menjadi daerah industri, permukiman, berbasis pendidikan, atau perdagangan untuk beberapa tahun ke depan.
Informasi yang Anda dapatkan itu bisa menjadi pertimbangan mencari properti yang tepat bagi calon-calon klien Anda.
7. Bekerja sama dengan agen properti 
Salah satu cara bergabung dalam dunia properti adalah dengan menjadi agen properti atau broker. Sebagai perantara antara penjual dan pembeli, seorang agen properti harus memiliki keterampilan mengenai teknik negosiasi, kekuatan jaringan, bahkan keahlian pembalikan transaksi. Kekuatan ini dapat dimanfaatkan untuk membuka sistem baru yang lebih kompetitif. Namun, tentu saja, kekuatan itu harus dengan standar pelayanan tinggi bagi pengguna jasa Anda, kelak bila Anda sudah mampu berdiri sendiri dan memiliki jaringan cukup kuat.
Jika Anda belum kuat, Anda dapat "belajar" terlebih dahulu dengan bergabung di salah satu agen properti. Caranya, Anda bisa menemukan informasinya melalui iklan baris surat kabar atau internet. Setelah menemukan yang tepat, proses menjadi anggota agen properti bisa Anda tanyakan. Jangan lupa, tanyakan kontraprestasi, gaji, serta sistem kerjanya.
8. Bersikap sabar 
Jangan anggap sepele langkah yang terakhir ini. Dari langkah listing sampai closing dibutuhkan kesabaran ekstra. Misalnya, pembeli yang tidak tertarik listing Anda bisa dengan seenaknya berlaku tidak menyenangkan. Atau, saat Anda menelepon, pembeli tidak mau mengangkatnya.
Sikap sabar yang tinggi sangat diperlukan agar hubungan dengan relasi Anda tetap selalu terjaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar