Banjir adalah fenomena sebagian lokasi di Jakarta dan sekitarnya, salah satu lokasi tersebut adalah Bintaro. Apa dan bagaimana yang mesti kita lakukan..?
Banjir adalah meluapnya air dari aliran-aliran air akibat sistem drainase dan penataan kota yang buruk. Banjir merupakan salah satu mimpi buruk bagi penduduk yang tempat tinggalnya dekat dengan aliran air, seperti sungai. Biasanya daerah-daerah yang terkena banjir yaitu daerah-daerah pinggiran sungai dan daerah yang sistem tata kotanya yang buruk dan tidak proporsional. Banjir tidak pandang bulu. Banjir bisa terjadi mulai dari daerah yang kumuh sampai perumahan elite. Banjir tahunan terjadi di Kota Jakarta, tetapi tidak hanya disitu. Belum lama ini, banjir bandang seperti tsunami terjadi di Wasior, Papua Barat. Banjir bandang tersebut meluluh-lantakkan Wasior tanpa tersisa. Banyak korban jiwa berjatuhan dan kerugian yang ditaksir mencapai triliunan rupiah. Banjir di Jakarta sudah biasa. Setiap tahunnya Jakarta merupakan Kota yang sering dilanda banjir ketika musim hujan datang. Tahun ini, musim hujan dimulai bulan Oktober. Dan bulan itu pula, penderitaan penduduk Jakarta bertambah. Banjir bisa mencapai 2 meter. Bahkan di tempat-tempat tertentu bisa lebih dari itu. Banjir akan melumpuhkan Pemerintahan Kota dan semua aktivitas-aktivitas penduduknya. Bagaimana tidak? Ketika banjir, jalan-jalan raya bahkan jalan tol di Jakarta banyak yang terendam. Membuat angkutan umum dan kendaraan pribadi sulit untuk bergerak, air masuk sampai mesin lalu mati, dan menimbulkan kemacetan yang sangat panjang.
Faktor-faktor banjir ada 2 macam, diantaranya :
- Faktor alamiah
Dataran banjir merupakan daerah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan) banjir. Saat banjir terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah2 yang berasal dari hilir aliran sungai. Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah pertemuan2 sungai. Akibat dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir merupakan daerah yg subur bagi pertanian, mempunyai air tanah yang dangkal sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan.
- Faktor perubahan
- Perubahan lingkungan dimana didalamnya ada perubahan iklim, perubahan geomorfologi, perubahan geologi dan perubahan tata ruang
- Sistem drainase dan penataan kota yang buruk
- Membuang sampah sembarangan di aliran air
- Pembangunan di sekitar wilayah aliran air menjadikan penyempitan wilayah aliran air
- Tidak dibangun waduk buatan untuk menampung air hujan
- Menebang pohon dan gundulnya hutan-hutan sehingga hilangnya daerah resapan air
Akibat yang ditimbulkan :
- Terganggunya sistem pemerintahan
- Hilangnya pekerjaan, hilangnya harta benda
- Memperlambat aktivitas penduduk
Solusi banjir :
- Memperbaiki sistem drainase dan tata kota
- Membuat waduk buatan yang bisa menampung air hujan
- Menggalakkan sistem Tanam Seribu Pohon
- Menanam kembali atau Reboisasi hutan-hutan yang telah gundul
- Meneggakan hukum dan memberikan tempat tinggal yang baru bagi penduduk pinggiran sungai
- Mengeruk pasir-pasir sungai secara rutin
- Membuang sampah pada tempatnya
Jika kita mau, jika Pemerintah bersedia untuk membantu dan bersungguh-sungguh, saya sangat yakin, Indonesia akan bebas dari banjir. Tentu saja itu semua harus dibarengi dengan kerjasama antara semua pihak
Sumber : Berita & Informasi
Gambar : Faeruz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar