Selasa, 15 Mei 2012

Property Indonesia Masih Dikuasai Para Investor





Apakah Anda pernah melihat sebuah apartemen yang kosong, kendati sudah terjual habis; atau mal yang sepi penjual, meski sudah beroperasi? Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa proyek properti tersebut banyak dibeli oleh investor. 

Pengamat properti, Budi Santoso mengatakan, konsumen properti dibagi menjadi dua. Pertama, end-user yang membeli properti untuk ditempati. Kedua, investor yang membeli properti untuk dijual kembali atau disewakan. “Menurut pengamatan saya, jumlah end-user hanya 30% - 40%, sementara jumah investor berkisar 60% - 70%,” kata Direktur PURE (Pusat Real Estat) ini kepada Rumah.com

Umumnya, para investor memiliki kelebihan uang dan menginvestasikannya dalam bentuk properti, dengan harapan bisa mendapat capital gain yang lebih besar dari bunga deposito. “Saya melihat dalam lima tahun terakhir, investor yang menggairahkan dan menggerakkan bisnis properti indonesia,” jelas Budi. 

Para investor properti, imbuh Budi, umumnya bermain di segmen menengah atas, dengan harga di atas Rp500 juta. Dan memang perputaran properti di kalangan menengah atas terbilang sangat cepat. 

Para investor tidak mungkin main di segmen menengah bawah, karena marjin keuntungannya kecil, jelas Budi. “Capital gain perumahan menengah bawah tergolong rendah. Dengan risiko yang cukup besar, investor lebih memilih deposito,” katanya.  

Di sisi lain, segmen menengah bawah banyak dibeli oleh end-user yang butuh tempat tinggal. Belum lagi mereka itu sangat price sensitive. Jika terlalu mahal mereka tidak akan sanggup membeli. 

“Di segmen menengah bawah terlalu berat bagi investor, kecuali jika berinvestasi apartemen, yang bisa disewakan. Biasanya para investor menyewakan apartemen tersebut, kemudian setelah harga sudah tinggi, baru mereka jual lagi. Tetapi, selama apartemen itu masih ada penyewanya, tidak akan mereka lepas,” papar Budi, menutup pembicaraan.

Sumber : Anto Erawan / (antoerawan@rumah.com)
Gambar  : Exclusive

Tidak ada komentar:

Posting Komentar