Posisi arah hadap rumah, ikut menentukan kenyamanan tinggal penghuninya. Bagaimana menyiasatinya?
Saat ini masyarakat makin sadar akan pentingnya memasukkan cahaya matahari pagi ke dalam rumah. Tak heran, kavling atau rumah yang menghadap timur sangat diminati. Namun sebenarnya, hal tersebut tak sepenuhnya tepat. Matahari terdiri dari elemen panas dan terang. Panas matahari dibutuhkan, namun tidak berlebihan, karena tentu akan mengurangi kenyamanan dalam rumah. Sebaliknya, terang matahari sangat dibutuhkan dalam sebuah bangunan, untuk menghemat penggunaan energi. Bangunan berbentuk persegi panjang, orientasinya terhadap matahari lebih menentukan dibandingkan dengan bentuk bujur sangkar. Karena, setiap fasad menerima beban utama radiasi matahari, yang berarti pemanasan. Sudut jatuh cahaya matahari juga penting; semakin curam berarti semakin besar penerimaan energi panas. Dapat disimpulkan, bahwa fasad selatan dan utara menerima sedikit panas dibanding fasad barat dan timur. Karena itu, sisi bangunan yang sempit harus diarahkan pada posisi matahari rendah. Ini berarti, arah barat dan timur tidak dapat dihindari, sehingga pandangan bebas melalui jendela dari sisi ini harus dihindari. Bila di depan fasad timur dan barat terdapat bidang re ektif yang luas, juga akan merugikan karena terjadi kesilauan akibat matahari rendah. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki sinar matahari berlimpah. Jika terang matahari terlalu banyak masuk ke dalam rumah, tentu berpotensi mengurangi kenyamanan. Untuk mendapatkan kenyamanan secara maksimal, perhatikan hal-hal berikut.
Posisi jendela pada sisi bawah bidang dinding. Mengakomodasi masuknya cahaya, dengan memperhatikan kebutuhan ruang di dalamnya. (Lokasi : Kediaman Asrie, Jakarta/ Foto : Ricky P)
- Atur desain dan posisi bukaan. Buat banyak bukaan pada sisi timur untuk memasukkan cahaya pagi, sebaliknya kurangi bukaan pada sisi barat. Sinar matahari sore, berpotensi menciptakan panas, yang jika masuk ke dalam rumah membutuhkan waktu cukup lama untuk hilang. Usahakan semua ruang mendapat bukaan dan terhubung dengan ruang luar. Kalau tidak memungkinkan adanya bukaan/jendela di kanan kiri bangunan, gunakan desain skylight.
- Ventilasi silang. Jenis, posisi dan ukuran lubang jendela pada sisi atas dan bawah dari bangunan dapat meningkatkan efek ventilasi silang. Selain itu, dua buah jendela yang saling berhadapan atau menyiku akan membentuk ventilasi silang.
LUBANG CAHAYA
- Lubang cahaya, artinya akses tempat masuknya cahaya. Bentuknya bisa terbuka atau tidak terbuka, asalkan cahaya bisa menerobos masuk. - Besar lubang cahaya dalam sebuah bangunan, sebaiknya sepersepuluh dari luas lantai ruangan. Misalkan luas rumah Anda 45 m2, berarti lubang cahaya yang harus dimiliki adalah 4.5 m2. Bila satu jendela ukurannya 120 cm x 80 cm, berarti dibutuhkan minimal 5 jendela di rumah tersebut, baik yang bisa dibuka ataupun yang tidak.
Atur penempatan ruang
- Hindari menempatkan kamar tidur pada sisi barat, karena terhubung langsung dengan sinar matahari sore. Penumpukan panas pada bangunan berorientasi ke arah Barat, masih akan terasa hingga pk. 21.00. Artinya walau matahari telah terbenam, suhu dalam ruangan yang beroriantasi ke arah barat masih tinggi/ suasana masih sangat hangat.
- Jika mungkin, tempatkan area basah pada sisi barat.
- Untuk bangunan bertingkat, buat lubang void agar tercipta pergerakan udara.
- Buat innercourt di tengah ruangan, bisa berupa taman kering, kolam atau ruang terbuka. Adanya innercourt selain sebagai “lubang” ke arah cahaya matahari juga untuk memberi “nafas” dalam ruangan.
- Berikan jarak antara bangunan dengan batas lahan. Sehingga, cahaya matahari dapat masuk ke segala arah, dan juga penghawaan buatan dapat ditekan untuk memaksimalkan penghawaan alami.
- Desain ruang yang terbuka, tanpa banyak sekat membuat ruang menjadi lapang
- Desain plafon yang tinggi – minimal 2.75m- sehingga pergerakan udara di dalam rumah menjadi lebih bebas.
- Penempatan kamar tidur pada area belakang di sisi timur, untuk menghindari pancaran matahari sore.
- Area basah, bisa ditempatkan di sisi barat, karena panas matahari tidak akan terlalu mengganggu aktivitas di ruang ini
- Ditempatkan kisi-kisi vertikal, untuk area teras di lantai dua. Fungsinya sebagai penghalang.
Buat “penghalang”
Buat penghalang berbentuk kisi-kisi horisontal, untuk menahan pancaran matahari sore secara langsung masuk ke dalam ruang. (Lokasi : kediaman Rini, BSD / Foto : Edo Simanjuntak). Rumah yang menghadap barat, pancaran sinar matahari sore yang mengarah ke dalam rumah, akan mengakibatkan rumah terasa panas. Dinding luar yang langsung terkena sinar matahari sore, akan meneruskan panas ke dalam rumah. Akibatnya, kenyamanan dalam rumah berkurang karena masuknya udara panas. Solusi sederhana yang bisa dilakukan adalah memasang AC /kipas angin, menambahkan tirai berkain tebal di jendela atau kerai kayu/bambu di bagian depan rumah. Selain itu, buat secondary skin, dan tempatkan pada bukaan berupa jendela. lubang angin, pintu menuju balkon, teras rumah, atau jalan/selasar. Bentuknya bisa berupa kisi-kisi transparan, standing wall, berongga atau menggunakan tanaman rambat.
Menahan matahari bisa dilakukan dengan membuat peri-peri, yaitu semacam kanopi beton dalam posisi tegak vertikal menerus sepanjang tinggi jendela. “Panas matahari dibutuhkan, namun tidak berlebihan, karena tentu akan mengurangi kenyamanan dalam rumah.”
|